SELAMAT DATANG DIBLOG DWI AGUNG SAPUTRA
j-rocks banner Pictures, Images and Photos
Anda adalah orang ke. Free Web Counters yang melihat blog ini..!!

Merapi Belum Aman Bergemuruh, Awan Panas Muncul Lagi



YOGYAKARTA -- Gunung Merapi masih berpotensi untuk meletus lagi dalam waktu dekat. Setelah tenang sehari pasca meletus pada Selasa 26 Oktober lalu, Kamis 28 Oktober pukul 16.13 WIB, gunung berapi paling aktif di dunia itu kembali memuntahkan awan panas.


Awan panas kemarin meluncur hingga empat kilometer. Meski mengarah ke barat dan tidak menimbulkan korban jiwa, aparat yang berwenang tetap siaga. Barikade larangan memasuki wilayah kaki Merapi hingga radius 10 km pun masih dipasang.


Kepala Badan Penyelidikan dan Pengembangan Teknologi Kegunungapian (BPPTK) Yogyakarta Subandrio membenarkan adanya luncuran awan panas tersebut. "Seharian ini (kemarin) memang meningkat (aktivitasnya)," katanya.


Rinciannya, hingga pukul 18.00 WIB kemarin, terjadi guguran (longsoran material gunung) hingga 51 kali, 10 kali gempa vulkanis B dangkal (termasuk kategori menengah), sekali gempa tektonik, dan 35 kali multibass (gempa vulkanik yang berhubungan dengan pembentukan kubah).


Secara singkat, data teknis tersebut jauh di atas ambang normal data tektonik Merapi ketika "tidur". "Tapi, belum sampai setingkat data tektonik beberapa hari sebelum Merapi meletus Selasa lalu," paparnya.


Apalagi, pukul 16.13, tercatat wedhus gembel meluncur sejauh 4 km ke arah barat yang kemudian disusul guguran besar pukul 16.35 yang juga mengarah ke barat. "Jadi, Merapi masih berstatus awas," tegasnya.


Kemarin di Dusun Kaliadem, Desa Kepuharjo, Kecamatan Cangkringan, Sleman yang menjadi lokasi terparah dampak Merapi, berlangsung evakuasi ternak dan penguburan sapi-sapi yang mati. Hingga kemarin, tercatat lebih dari 300 ekor ternak mati.


Untuk korban warga yang tewas, berdasar data PMI Sleman hingga pukul 21.00 malam tadi, jumlahnya sudah mencapai 35 orang. Rinciannya, 29 warga Cangkringan, tiga relawan, seorang wartawan, dan dua lainnya Mr X (belum teridentifikasi).


Saat FAJAR berada di Dusun Kaliadem sekitar pukul 13.00 WIB, tiba-tiba terdengar suara gemuruh yang sangat keras. Selain itu, handy talkie tim SAR yang sudah di-setting sedemikian rupa dengan alat deteksi dini mengeluarkan suara melengking. Itu merupakan tanda aktivitas vulkanik Merapi mendadak meningkat. "Suara lengkingannya persis seperti Selasa lalu (saat Merapi meletus, red)," kata Widadi, salah seorang tim SAR di sana.


Kontan, sekitar 15 orang yang tengah beraktivitas di sana langsung kabur. Fotografer Jawa Pos (Grup FAJAR) Boy Slamet yang tengah memotret di sebuah rumah yang hancur mengalami nasib sial. Kameranya terjatuh, lensanya pecah, dan salah satu baterainya hilang.


Kesialan belum berhenti di situ. Begitu keluar rumah, dia langsung mencegat salah seorang pengendara motor yang kabur, tapi ditolak. Akhirnya dia menumpang seorang pengendara lainnya.


Menurut Subandrio, dentuman tersebut bisa jadi merupakan salah satu di antara 10 gempa vulkanis dangkal yang disertai guguran. "Itu mungkin terbaca oleh sistem deteksi dini sebagai peningkatan aktivitas vulkanik," ujarnya.


Hingga pukul 20.00 malam tadi, aktivitas Merapi belum menunjukkan peningkatan lagi. Sinyalnya landai dan beberapa kali ada goyangan. Namun, goyangan sinyal itu tidak signifikan.












0 komentar:

Posting Komentar

Hiruma Youichi Pictures, Images and Photos

Tentang Aku

Foto saya
Sidoarjo, jawa timur, Indonesia
Andai Waktu Berputar Kembali Kuingin Dirimu DiSini

Entri Populer

Agung Sie VirgoNIzer © 2008. Blog design by Randomness